PENGARUH PEMBERIAN MINYAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP INTERLEUKIN-21 (IL-21) PADA PASIEN BERESIKO SINDROM METABOLIK

Main Article Content

Luky Septiansyah Anjastika
Akrom Akrom

Abstract

Stress oksidatif  merupakan salah satu penyebab sindroma metabolik yang akan memicu pembentukan sitokin proinflamasi Interleukin-21 (IL-21). Minyak biji jintan hitam (MBJH) memilki efek sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian MBJH terhadap IL-21 terhadap pasien berisiko sindrom metabolik (SM) selama 21 hari. Metode penelitian menggunakan posttest only control group design dengan dosis bertingkat. Jumlah subjek penelitian sebanyak 99 pasien resiko sindrom metabolik yang memenuhi kriteria inklusi dibagi ke dalam tiga kelompok.Tiap kelompok terdiri dari 33 pasien sindrom metabolik. Pada kelompok 1 pasien mendapatkan MBJH dengan dosis 1,5 ml/hari selama 21 hari dan pada kelompok 2 pasien mendapatkan MBJH dengan dosis dan 3 ml/hariselama 21 hari. Kelompok 3 diberi placebo selama 21 hari. Pengujian aktivitas dari IL-21 tiap kelompok dilakukan pada hari ke-21 Kemudian dilakukan analisis data presentase rata-rata aktivitas dari IL-21 untuk kelompok perlakuan dan kontrol. Data persentase antar kelompok perlakuan dibandingkan secara statistik dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penilitian menunjukan bahwa nilai rerata±SD interleukin-21 pada pemberian MBJH dosis 1,5 ml/hari yaitu 2.229±1.7629, dosis 3 ml/hari yaitu 3.665±6.0600, dan placebo selama 21 hari yaitu 2.145±1.4199 dengan nilai p>0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekspresi IL-21 pada pasien berisiko sindrom metabolik yang mendapatkan MBJH dosis 3 ml/hari lebih tinggi dibandingkan yang mendapat dosis 1,5 ml/hari selama 21 hari.

 Kata Kunci: Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa), sindrom metabolik, stress oksidatif, IL-21.

Article Details

Section
Community Clinics and Pharmacy